MAN JADDA WA JADA

Siapa Yang Bersungguh sungguh Pasti akan Berhasil

Tips dalam Usaha


Kata-kata itu cukup menjadi senjata yang ampuh bagi saya. Itu bukan hadits, apalagi ayat Al-Qur'an. Itu hanyalah mahfudzot atau ungkapan pepatah arab. Saya mengenal kata-kata itu ketika menjadi santri di pondok pesantren krapyak, jogjakarta. Ah, bagaimana pula kabar pondok itu sekarang. Pondok yang banyak meninggalkan chemistry bagi diri saya. Safienatun Najah, Kifayatul Akhyar, Fathul Qorib, Nashaihul 'Ibad, An-Nahwul Wadhih, Bulughul Maram menjadi santapan sehari-hari. Sekarang, tumpukan kitab-kitab itu sudah tidak pernah kusentuh lagi.

Dari puluhan mahfudzat yang pernah saya kenal, hanya 2 mahfudzot yang saya masih hafal. Yang pertama, Man Jadda wajada. Yang kedua, Al-Ilmu bila amalin ka syajaratin bilaa tsamarin, yang artinya Ilmu tanpa amal, seperti pohon tanpa buah. Man jadda wa jada, kata-kata itu mempunyai makna tegas "Siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan berhasil!!".

Kekuatan makna 'Man jadda wa jada' ini sampai sekarang seolah menjadi kekuatan tersembunyi yang menggerakkan bagi saya. Sebuah makna mendalam yang menuntun dalam menggapai cita. Sebuah kata, yang walaupun itu bukan hadits apalagi ayat, maknanya cukup mencerahkan. Tidak bathil. Mengajak kita untuk berpacu dalam ikhtiar, bukan berpangku tangan dan menunggu. Bahwa, ikhitiar adalah jalan yang harus ditempuh jika ingin berhasil. Dalam surat Ar-Ra'd ayat 11 pun dikatakan bahwa, ".... Innallaha laa yughayyiru maa bi qoumin, hatta yughoyyiru maa bi anfusihim..." "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri".

Rumus dalam Usaha


Jadi, intinya adalah harus ada aksi, kalau ingin menghasilkan sebuah output. Usaha dan usaha, kemudian diiringi do'a, untuk menggenapkan aksi tersebut. Dan, yang tak kalah penting ialah positive thinking dalam diri kita. Karena positive thinking dapat membawa kita menggapai sesuatu. Dalam bahasa lainnya disebut husnudzon. Husnudzon bahwa pertolongan Allah itu selalu ada. Dalam sebuah hadits qudsi dikatakan bahwa Allah itu sesuai dengan persangkaan hamba-Nya. Kalau kita berprasangka baik bahwa kita berhasil, Insya Allah dengan pertolongan Allah kita akan lebih mudah menggapainya.

Dalam 2 hari terakhir, kata-kata Man Jadda wajada kembali terngiang dalam telinga saya. Ia menjadi obat di kala kantuk tiba. Menjadi penyegar di kala bosan. Menjadi pengingat ketika malas mulai menyerang. Saya tanamkan dalam diri ini bahwa untuk mencapai keberhasilan perlu usaha yang keras. Dan akhirnya, laporan itu selesai, walaupun masih perlu direvisi di sana-sini. Setelah 2 malam mata ini tidak terpejam sama sekali, sampai tiba sahur. Mungkin kalau bisa ngomong, layar monitor itu akan bilang bosen ngeliat saya terus. Malam-malam yang hanya ditemani air putih. Bukan kopi seperti yang kebanyakan teman saya minum, karena saya tidak bisa minum kopi. Rasanya sudah lama tidak merasakan aura kesungguhan seperti ini. Terakhir kali waktu persiapan SPMB. Alhamdulillah perjuangan kala itu, juga membuahkan hasil.

Jadi, intinya apa ya,,, Ya, yakinlah bahwa usaha yang kita lakukan dengan sungguh-sungguh itu tidak akan sia-sia. Ia akan membuahkan hasil yang manis. Tentunya setelah diiringi dengan doa dan semangat yang tangguh...

Oke!!
Dapat dari Milist di PT..

Source artikel  http://nafiselfariq.multiply.com/journal/item/36/Man_Jadda_wajada

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MAN JADDA WA JADA"

Post a Comment